Kamis, 14 Juli 2011

Khotbah Pak Utju Terahadi at Victory 100711

1 Petrus 1:3
Dalam Yesus, hidup kita luar biasa karena ada pengharapan. Jangan pernah sekalipun kita berharap pada dunia, karena tidak ada yang bisa diharapkan dari dunia, apa yang berasal dari dunia semuanya sia-sia. Kita harus bisa menjadi luar biasa karena kita punya pengaharapan di dalam Yesus. Kenapa kita bisa mempunyai pengharapan di dalam Yesus? Pada ayat firman Tuhan di dalam 2 Tawarikh 16:9 mengatakan bahwa mata Tuhan menjelajahi seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan bagi kita. Allah mau mendekatkan dan mengikatkan duri kepada orang yang bersungguh hati kepadaNYA. Mata Tuhan melihat pergumulan, kesedihan, kegagalan yang kita alami, dan Dia siap untuk menolong kita. Oleh sebab itu, kita harus belajar bersabar atas semuanya, ingatlah bahwa mata Tuhan selalu mengawasi kita.

Mata Tuhan bergerak dengan cepat melihat kehidupan kita. Untuk apa Tuhan melakukan itu?
1.      Untuk sebuah pemantauan (Matius 6:26)
Tuhan tahu dan selalu melihat apapun yang kita lakukan dan apapun yang kita alami. Jadi, jangan pernah takut dalam menghadapi persoalan. Seperti yang dikatakan dalam ayat Mazmur 139 dan Matius 10:30, Tuhan mengetahui semua tentang kita, karena kita berharga di mata Tuhan.
2.      Untuk sebuah perlindungan (Matius 10:29)
Mata Tuhan memantau kehidupan kita untuk memberikan perlindungan dari hal-hal yang berbahaya. Tuhan peduli kepada kita, betapapun gelap hidup kita. Tuhan memperhatikan orang-orang yang tidak berdaya dan orang-orang yang terjatuh. Tuhan melindungi dan menjaga kita karena tidak ada yang mustahil bagiNYA.
3.      Untuk sebuah pemeliharaan
Tuhan pasti memelihara kita jika kita taat dan setia kepadaNYA. Ketika kita taat, Dia akan menambahkan semuanya kepada kita, seperti yang dikatakan dalam Matius 6:33. Sebagai contoh adalah kisah Nabi Elia dan janda yang di sarfat dalam 1 Raja-raja 17:12. Elia dipelihara Tuhan di sebuah sungai ketika terjadi kekeringan di negeri tersebut. Kemudian juga ada janda tua di sarfat yang melarat, tidak punya apa-apa, namun Tuhan memelihara dia. Janda tersebut taat ketika diminta untuk memberi Elia makan, sehingga tepung yang ia miliki tidak habis-habis. Tuhan selalu punya cara asal kita mau mencari KerajaanNYA dan menaatiNYA, maka semua akan dicukupkan oleh Tuhan karena Tuhan yang punya segalanya (Mazmur 95:4-5). Ketika kita bekerja keras dan mencari kerajaan Allah, Allah melihat kita dan Allah akan menambahkan segala kebutuhan kita.

Kita masih punya harapan di dalam Tuhan Yesus karena mukjizat masih ada dan karena Tuhan memperhatikan kita. Jadi, jangan pernah putus asa akan keadaanmu.

Selasa, 24 Mei 2011

Manusia Sempurna?


Adakah manusia yang sempurna di dunia ini?
Hmm saya rasa tidak ada.

Tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Setiap manusia pasti memiliki kekurangan, baik secara fisik, keterbatasan berpikir, sikap, emosi, dan masih banyak hal lainnya yang merupakan kekurangan dari diri seseorang.
Lantas, bagaimana seharusnya respon kita terhadap kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam diri kita dan orang lain?

Terhadap kekurangan yang terdapat dalam diri kita sendiri, sebaiknya kita belajar mensyukuri kekurangan apapun yang kita miliki, bukan malah terus mengasihani diri karenanya. Karena setiap kekurangan itu pasti ada sesuatu rencanaNYA yang indah, yang mendatangkan kebaikan bagi diri kita sendiri, bahkan bagi orang lain juga.

Terhadap kekurangan yang terdapat dalam diri orang lain. Kita sebagai manusia yang memiliki akal budi dan hati nurani seharusnya mampu menerima dan memaklumi kekurangan orang lain, siapapun orang itu. Jangan pernah sekalipun kita merasa jengkel ataupun pahit hatinya karena kekurangan orang lain tersebut. Sadarlah, kita sendiri juga adalah orang-orang yang memiliki kekurangan.

Lihatlah kekurangan dari sisi positif, maka Anda akan mengubah kekurangan tersebut menjadi sebuah kelebihan :)

Tantangan Hidup

Jalan yang mulus dan lurus tidak akan pernah menghasilkan pengemudi yang hebat.

Laut yang tenang tidak akan menghasilkan pelaut yang tangguh.

Langit yang cerah tidak akan menghasilkan pilot yang handal.

Hidup yang tidak ada masalah tidak akan membuat orang menjadi kuat.

Karena itu, jadilah orang yang handal dan tahan uji dalam menerima berbagai tantangan hidup kita.
Tuhan mengijinkan jalan hidup kita berbelok dan tidak mulus. Gelombang-gelombang persoalan yang menghantam kita, langit yang kelam dan penuh awan badai.
Semuanya itu dibuatNYA supaya kita semua menjadi pribadi yang handal dan tahan uji dalam menjalani hidup ini.

Jangan pernah menyerah pada setiap masalah yang datang menghampiri hidupmu. Tetapi hadapilah semuanya dengan senyuman, maka dijamin hidupmu akan terasa lebih ringan :)

Hargailah Hidup :)

Bagaimana kabar hidup kalian? Apakah kalian selalu bersyukur atas hidup kalian? Atau kalian seringkali mengeluh terhadap hidup yang kalian jalani?

Belajarlah dari kisah berikut ini:
Nick Vujicic adalah seorang pria yang lahi pada tanggal 4 Desember 1982 di Melbourne, Australia. Nick kecil lahir dalam kondisi tubuh yang cacat. Dia tidak mempunyai kedua tangan dan kaki yang utuh. Kaki sebelah kirinya pendek sekali, nyaris hanya dari mata kaki sampai telapak kaki.
Bagaimana Nick dapat menerima kondisi tubuhnya ini dan bagaimana dia menjalani kehidupannya? Simak wawancara SOLUSI dengan Nick Vujicic berikut ini. Host: Suatu saat dalam hidup anda, pasti pernah kecewa pada Tuhan. Pernahkah anda berpikir untuk bunuh diri?

Nick: Waktu saya berusia 12 tahun, saya berniat untuk bunuh diri. Saya memang pergi ke sekolah, tapi hidup saya tidak ada di sekolah. Saya melihat diri saya tidak layak lagi untuk hidup… dan saya begitu menyesali keadaan diri saya… Tapi yang saya harapkan saat itu seseorang datang dan berkata semuanya akan baik-baik saja. Masalahnya jika orang mengatakan hal itu, maka saya akan katakan, “Bagaimana bisa, kamu tidak tahu pahitnya hidup dan masa depan saya. Yang membuat saya senang adalah memiliki orang tua dan saudara yang sangat mendukung saya. Saya selalu terbuka dengan mereka tentang hidup dan perjuangan saya.

Host: Apakah anda pernah protes kepada Tuhan?

Nick: Tentu saja, khususnya pada saat saya berusia 7 sampai 9 tahun. Saya tumbuh di keluarga Kristen, semua orang berkata bahwa tuhan itu Kasih. Setiap orang berkata bahwa Tuhan baik selamanya dan untuk selamanya Tuhan baik. Tapi saya tidak bisa mengatakan itu. Saya tidak dapat melihat kasih Tuhan dalam hidup saya karena rasa sakit dan penderitaan yang saya alami. Saya tidak mengerti kenapa ini bisa terjadi atas diri saya. Rupanya Tuhan tahu kalau saya akan dilahirkan seperti ini dan saya pikir kalau Dia mengasihi saya, seperti kepada yang lainnya, kenapa Dia membiarkan saya dilahirkan seperti ini… dan juga, kalau Dia dapat melakukan segala sesuatu, mengasihi dan memperdulikan saya, lalu mengapa Dia tidak memberikan saya tangan dan kaki secara mujizat?

Untuk beberapa tahun saya marah pada Tuhan, tidak bicara kepadaNya dan tidak mau melakukan apapun untukNya, sebab dalam setiap keadaan membuat saya bertanya dimanakah Tuhan? Apakah Dia itu benar-benar ada? Apakah Dia mendengar doa kita? Pertanyaan-pertanyaan ini yang selalu terlintas dalam benak saya.

Host: Kapan anda bisa menerima diri anda apa adanya?

Nick: Waktu saya berusia 8 tahun, saya mengalami depresi yang sangat berat. Dipenuhi oleh kemarahan saya terhadap Tuhan, membuat saya ingin menyerah dari hidup ini. Saya selalu bergantung pada orang lain, bahkan untuk mengambil segelas airpun saya tidak mampu. Jadi daripada saya membebani orang lain, lebih baik saya akhiri saja hidup saya. Saya tidak menemukan arti dan tujuan hidup saya…

Seperti tertulis dalam kitab suci, bahwa Tuhan memiliki harapan dan masa depan untuk kita, tapi saya sama sekali tidak meemukan harapan dan masa depan bagi hidup saya. Jadi seringkali saya tidak mengerti bagaimana saya bisa menikah, berkeluarga, hidup sepeti orang normal dan yang lainnya… dan sekalipun menikah, bagaimana saya bisa memegang tangan istri saya? Hal-hal inilah yang terjadi atas diri saya. Namun perubaan datng saat umur saya 13 tahun.

Tadinya saya berpikir bahwa saya adalah satu-satunya orang di dunia ini yang memiliki ketidakmampuan seperti ini. Lalu ibu saya menunjukkan sebuah koran yang memuat artikel tentang seseorang yang mampu mengatasi ketidakmampuannya sendiri. Dan itu membuka pikiran saya, bahwa mungkin saya bukan satu-satunya orang yang menderita. Saya mulai melihat ini sebagai berkat, dan saya melihat hidup saya bukan setengah kosong melainkan setengah penuh. Saya tidak tahu berapa penuh, tapi saya melihat kekurangan ini sebagai karunia.

Host: Pernahkah anda berpikir untuk menikah?

Nick: Tentu saja

Host: Menurut anda, mengapa orang mudah menyerah? Apa harapan anda jika mereka saat ini melihat anda?

Nick: Saya di sini bukan untuk memotivasi karena itu bersifat sementara, saya di sini untuk memberikan inspirasi, karena inspirasi itu bersifat kekal. Dan saya ingin orang mengingat saya waktu mereka melalui masa yang sukar. Saya ingin orang melihat hidup saya sebagai contoh dari kasih karunia Tuhan, supaya semua orang tahu bahwa saya memiliki harapan hanya di dalam Yesus Kristus.

(sumber: http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2010/09/kesaksian-dan-kisah-hidup-nick-vujicic.html)

Orang yang terlahir tanpa kedua tangan dan kaki yang utuh dapat mensyukuri hidup yang telah diberikan Tuhan padanya. Tentu sulit menjalani segala kegiatan manusia "normal" tanpa kedua tangan dan kaki yang utuh. Namun Nick berhasil membuktikan bahwa dia mampu.
Nick merupakan bukti nyata dan hidup yang mampu menjalani hidupnya yang sesulit itu hanya dengan mengucap syukur atas hidup yang telah diberikan Tuhan kepadanya, dan tentu tetap mengandalkan kekuatan Tuhan.
Bagaimana dengan kalian? Apakah hidup kalian sesulit hidup Nick?
Jika tidak, jangan mengeluh dan protes atas hidup kalian. Belajarlah bersyukur atas hidup yang telah kalian terima. Karena hidup kita adalah anugerah terindah. Tidak ada hidup yang buruk atau sial. Namun ibarat ulat, hidup kita sedang "bermetamorfosis" menjadi kupu-kupu  yang sangat indah.

So, jalanilah hidup kalian dengan rasa bersyukur dan percayalah semua akan jadi lebih baik :)